MAMALIA
A. Mamalia
Mamalia (Bahasa Yunani, mamal, “kelenjar susu”)
merupakan salah satu anggota vertebrata yang memiliki rambut.
B.
Ciri-ciri Umum Mamalia
1. Mempunyai kelenjar susu
2. Tubuh berambut
3. Sistem peredaran darah
terdiri dari jantung dan penbuluh-pembuluh darah
4. Mempunyai Anus
5. Mempunyai daun telinga
6. Pada kulit banyak
terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minya
Adapun ciri-ciri lain yaitu:
a. Mempunyai saraf tunjang.
- Bertulang belakang.
- Mempunyai jantung dengan 4 ruang.
- Badan dilitupi oleh bulu.
- Mempunyai cuping telinga.
- Mempunyai kelenjar peluh.
- Mamalia betina melahirkan dan menyusukan
anak, kecuali mamalia yang sangat primitif seperti Platypus dan
sesetengah Tenggiling.
- Bernafas melalui peparu.
- Berdarah panas (suhu badan tetap).
C.
Ciri-Ciri Fisiologi Mamalia
. 1. Sistem Saraf
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki
tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran
lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga
berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah,
setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior
dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama
dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum
dan medulla oblongata.
2. Sistem
Respirasi
Alur-alur
hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas
permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita
suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif
dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari
diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung
keluar).
3. Sistem Sirkulasi
Jantung
berbilik empat pada mammalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang
terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan
pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena
tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen,
jadi lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan endotermik, mammalia memerlukan
lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain
dengan ukuran tubuh yang sama.
4. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan
dan organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar
ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung
empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam
duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm,
mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari.
Sedangkan organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus,
duodenum, ileum, rectum, dan anus.
5. Sistem Ekskresi
Ginjal
berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis
berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih
mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia
dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata
lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa
pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui
vagina dan penis.
6. Sistem Reproduksi
Hewan
mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam
uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis
hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan
cara reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki
tingkatan-tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah,
seperti Ordo Monotremata (platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan
kangguru), platypus masih bertelur dan mengerami telurnya. Sedangkan pada
kangguru yang telurnya sangat kecil itu berkembang dalam uterus selama beberapa
hari, larva yang kemudian menetas segera keluar dari uterus dan masuk dalam
kantong perut (marsupium) dan menghisap air susu dari putting-putting induknya.
Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi
embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang
lebih lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang
mengangkut nutrisi dari tubuh induknya.
D.
Evolusi Mamalia
Mamalia berkembang dari leluhur reptilia lebih awal
dari burung. Leluhur mamalia merupakan salah satu diantara hewan terapsida,
yang merupakan bagian dari cabang sinapsida dari filogeni reptilia. Saat zaman
Senozoikum datang setelah kepunahan massal di masa kretaseus, mamalia sedang
melakukan radiasi adaptif besar-besaran. Keanekaragaman itu diwakili oleh tiga
kelompok utama yaitu monotrema (mamalia bertelur), marsupial (mamalia
berkantung), dan mamalia eutheria (berplasenta).
E. Pembagian Kelas Mamalia
1. Subkelas Prototheria
Subkelas ini merupakan mamalia petelur yang dominan
terdapat di Australia. Dari subkelas ini hanya terdapat beberapa ordo yaitu
ordo Monotremata. Monotrema ─ platipus dan echidna (pemakan semut
berduri) adalah mamalia bertelur yang masih hidup hingga saat ini. Telur hewan
monotrema, memiliki struktur dan perkembangan yang sama dengan telur reptilian.
Mengandung cukup kuning telur untuk member makan embrio yang sedang berkembang.
Hewan monotrema juga memiliki rambut dan menghasilkan susu. Namun, hewan ini
tidak memiliki puting susu, yang digantikan dengan kelenjar khusus yang
mensekrsi susu. Setelah menetas, anak yang baru keluar itu menyedot susu dari
bulu induknya
Ordo Monotremata: mempunyai tulang korakoid dan
prekoraoid, tidak punya daun telinga, gigi hanya pada hewan muda, memiliki
kloaka, penis hanya untuk jalan sperma, dan oviduk bermuara di kloaka. Hewan
betina bertelur, tapi menyusui, yang jantan memiliki taji, makanannya
vertebrata air dan suhu tubuh masih dipengaruhi keadaan lingkungan. Ordo
Monotremata memiliki 2 famili, yaitu:
a. Famili Tachyglossidae, memiliki ciri-ciri: beradaptasi untuk
kehidupan di bawah tanah, membuat lubang dan mencari makan berupa serangga.
Matanya kecil, telinganya tereduksi, dan moncongnya panjang, kaki kuat,
bercakar lebar. Contoh: Zaglossus brujnii
b. Famili Ornithorynchydae, meiliki ciri-ciri yaitu terdapat di sekitar
perairan/danau Australia. Mulut seperti paruh bebek, panjang biasa mencapai
panjang 65 mm dan lebar 50 mm, lubang hidung terdapat di permukaan atas dari
paruh, hewan ini disebut juga cocor bebek. Contoh: Platypus (Ornithorhynchus
anatinus)
1. Monotremata
Gambar. Skeleton Platipus
Monotrema ─
platipus dan echidna (pemakan semut berduri) adalah mamalia bertelur
yang masih hidup hingga saat ini. Telur hewan monotrema, memiliki struktur dan
perkembangan yang sama dengan telur reptilian. Mengandung cukup kuning telur
untuk member makan embrio yang sedang berkembang. Hewan monotrema juga memiliki
rambut dan menghasilkan susu.
Namun, hewan
ini tidak memiliki puting susu, yang digantikan dengan kelenjar khusus yang
mensekrsi susu. Setelah menetas, anak yang baru keluar itu menyedot susu dari
bulu induknya. Seperti mammalia lainnya, monotremata berdarah panas dengan kadar
metabolik yang tinggi (walaupun tidak setinggi mammalia lainnya); tubuhnya
berambut, memproduksi susu untuk menyusui anak mereka, memiliki tulang tunggal
pada rahang bawahnya; dan memiliki tiga tulang telinga tengah.
Contoh spesies : Ekidna
moncong pendek
Famili Tachyglossidae
Ekidna moncong
pendek (Tachyglossus aculeatus), juga dikenal sebagai spiny anteater (pemakan
semut berduri) karena makanannya yaitu semut dan rayap, adalah satu dari empat
spesies ekidna yang masih hidup dan satu-satunya anggota dari genus
Tachyglossus. Tubuh Ekidna moncong pendek tertutup bulu dan duri serta memiliki
moncong yang unik dan lidah khusus sehingga bisa menangkap mangsa dengan cepat.
Seperti monotremata lainnya yang masih hidup, Ekidna moncong pendek bertelur;
monotremata adalah satu-satunya kelompok mammalia yang dapat melakukannya.
Spesies ini
ditemukan di setiap bagian Australia, di mana ia merupakan hewan asli yang
paling tersebar, dan di daerah pantai serta wilayah dataran tinggi barat daya
Papua, di mana ia dikenal sebagai Mungwe dalam bahasa Daribi dan Chimbu. Hewan
ini tidak terancam kepunahan, tapi aktivitas manusia seperti perburuan,
perusakan habitat, dan pengenalan spesies predator asing serta parasit telah
mengurangi distribusi Ekidna moncong pendek di Australia.
Ekidna moncong
pendek pertama kali dideskripsikan oleh George Shaw pada tahun 1792. Dia menamai spesies ini Myrmecophaga aculeata, sebab ia mengira
spesies ini mempunyai relasi dengan pemakan semut Amerika Selatan. Sejak Shaw pertama kali
mendeskripsikan spesies ini, namanya telah mengalami empat revisi dari M.
aculeata hingga Ornithorhynchus hystrix, Echidna hystrix, Echidna
aculeata dan akhirnya Tachyglossus aculeatus. Nama Tachyglossus
berarti lidah cepat, nama ini didasarkan atas kecepatan Ekidna dalam
menggunakan lidahnya untuk menangkap semut dan rayap. Sedangkan aculeatus
berarti berduri atau dilengkapi dengan duri.
Ekidna moncong
pendek adalah satu-satunya anggota dari genusnya, bersama dengan genus Zaglossus berada dalam satu famili yang sama Tachyglossidae. Genus Zaglossus yang terdapat di Papua terdiri atas Ekidna moncong panjang barat, Ekidna moncong panjang Sir David dan Ekidna moncong panjang timur, yang kesemuanya lebih besar dari T. aculeatus.
Makanan mereka juga terdiri atas cacing tanah dan larva, tidak sama dengan T. aculeatus yang memakan semut dan rayap. Spesies dari
Tachyglossidae adalah mammalian bertelur, bersama dengan family Ornithorhynchidae, mereka adalah satu-satunya monotremata yang masih hidup di dunia.
Ada empat 5
subspesies dari Ekidna moncong pendek, setiap subspesies ditemui di lokasi
geografi yang berbeda. Subspesies itu juga bervariasi satu dengan yang lainnya
seperti ketebalan rambutnya, panjang dan lebar duri, dan ukuran kuku pada kaki
belakang.
2. Subkelas Theria
Ø
Intra kelas metatheria:
Subkelas ini memiliki dua ordo yaitu:
a. Ordo Pantotheria (telah punah)
b. Ordo Marsupialia
Ordo ini didominasi oleh mamalia berkantung. Hewan muda
menyelesaikannya dalam marsupium (kantung pada tubuh betina). Ciri khasnya
mempunyai sepasang tulang kantung yang berpaut pada panggul. Uterus dan
vaginanya masing-masing berjumlah dua buah. Tidak memiliki plasenta, di dalam
uterus, telur yang dibuahi berkembang, lalu masuk ke dalam marsupium, tumbuh
menjadi fetus dan menempel pada puting susu dengan mulutnya. Ordo ini memiliki
3 famili, yaitu:
1. Famili Didelphidae yang memiliki ciri-ciri diantaranya:
Marsupialia primitive yang hidup di Amerika Utara dan Selatan, mempunyai 5 jari
dari setiap kakinya, berekor panjang, tidak berambut, dan dapat dipakai sebagai
alat berpegang. Contoh: Didelphis marsuapilia.
2. Famili Phalangeridae, memiliki cirri-ciri yaitu;
mempunyai 5 jari pada tiap kakinya, kaki dapat dipakai untuk berpegangan,
ekornya dapat dipakai sebagai alat pemegang. Contoh: Strigocuscus sp. (Kuskus)
Kuskus
tergolong marsupilia, yaitu mamalia berkantung. Seperti kerabat dekatnya,
Kanguru, kuskus melahirkan anak yang kecil dan belum sepenuhnya berkembang.
Karena itu sejak kelahirannya, anak ini berada di kantung yang berlapis rambut
halus di bagian perut induknya. Setelah agak besar, anak Kuskus kadang terlihat
naik dipunggung induknya dengan ekor saling berjalinan.Sulawesi,merupakan batas barat jangkauan persebaran Kuskus.
Kuskus atau lebih dikenal oleh masyarakat sulawesi dengan sebutan memu dicirikan oleh muka yang bundar dan telinga yang kecil, serta bulu yang lebat. Kuskus mempunyai ekor panjang yang kuat dan liat dan berfungsi sebagai alat untuk berpegangan saat berpindah dari dahan ke dahan. Bahkan ekor ini merupakan senjata pertahanan kuskus bila dirinya akan ditangkap oleh pemburu, dimana kuskus akan mengaitkan ekornya dengan kuat pada batang atau cabang bila pohon yang dipanjatnya ditebang oleh pemburu.
Kuskus atau lebih dikenal oleh masyarakat sulawesi dengan sebutan memu dicirikan oleh muka yang bundar dan telinga yang kecil, serta bulu yang lebat. Kuskus mempunyai ekor panjang yang kuat dan liat dan berfungsi sebagai alat untuk berpegangan saat berpindah dari dahan ke dahan. Bahkan ekor ini merupakan senjata pertahanan kuskus bila dirinya akan ditangkap oleh pemburu, dimana kuskus akan mengaitkan ekornya dengan kuat pada batang atau cabang bila pohon yang dipanjatnya ditebang oleh pemburu.
3. Famili
Macropodidae
Hidup terbatas di Australia, kakinya bermodifikasi untuk
melompat, kaki muka berjari 5 kaki belakang dengan hallux yang tereduksi atau
tidak ada sama sekali, ekor panjang dan dapat dipakai sebagai alat
keseimbangan, memiliki kantung besar. Contoh; Kangguru (Dendrolagus sp.)
Contoh spesiesnya yaitu
Kanguru-pohon
Mantel-emas atau dalam nama ilmiahnya Dendrolagus pulcherrimus adalah sejenis
kanguru-pohon yang hanya ditemukan di hutan pegunungan pulau Irian. Spesies ini
memiliki rambut-rambut halus pendek berwarna coklat muda. Leher, pipi dan
kakinya berwarna kekuningan. Sisi bawah perut berwarna lebih pucat dengan dua
garis keemasan dipunggungnya. Ekor panjang dan tidak prehensil dengan
lingkaran-lingkaran terang.
Penampilan
Kanguru-pohon Mantel-emas serupa dengan Kanguru-pohon Hias. Perbedaannya adalah
Kanguru-pohon Mantel-emas memiliki warna muka lebih terang atau merah-muda,
pundak keemasan, telinga putih dan berukuran lebih kecil dari Kanguru-pohon
Hias. Beberapa ahli menempatkan Kanguru-pohon Mantel-emas sebagai subspesies
dari Kanguru-pohon Hias.
Kanguru-pohon
Mantel-emas ditemukan pada tahun 1990 oleh Pavel German di Gunung Sapau,
Pegunungan Torricelli di Papua New Guinea. Populasi lainnya ditemukan di daerah
terpencil di Pegunungan Foja, provinsi Papua, Indonesia pada bulan Desember
2005. Spesies ini merupakan jenis mamalia besar baru untuk Indonesia.
Kanguru-pohon
Mantel-emas merupakan salah satu jenis kanguru-pohon yang paling terancam
kepunahan di antara semua kanguru-pohon. Spesies ini telah punah di sebagian
besar daerah habitat aslinya.
· Famili Vombatidae contoh Wombat
Wombat adalah
marsupial Australia yang berkaki pendek, berkaki empat dan memiliki panjang
kira-kira 1 meter dengan ekor yang sangat pendek. Nama wombat berasal dari
Eora, komunitas Aborigin yang merupakan penduduk asli daerah Sydney. Wombat
menggali liang dengan gigi depan seperti hewan pengerat dan cakar yang kuat.
Walaupun wombat berburu di siang hari dan malam hari, wombat juga akan pergi
untuk makan di hari yang dingin. Wombat adalah hewan herbivora, makanan mereka
kebanyakan rumput, tumbuh-tumbuhan dan akar. Mereka diburu oleh setan Tasmania.
Warna kulitnya bervariasi dari warna seperti pasir sampai coklat, atau dari
abu-abu sampai hitam. Wombat memiliki metabolisme yang lambat dan membutuhkan
waktu 14 hari untuk mencerna makanan seluruhnya. Mereka biasanya
Ø
Intra kelas Eutharia
Merupakan mamalia berplasenta, pertumbuhan dan
perkembangan fetus di dalam uterus, plasenta melekat pada uterus dan vagina
hanya satu. Dari literature lain ada yang mengatakan bahwa Eutheria merupakan
ordo. Spesialisasi Eutharia terdiri dari beberapa ordo, yaitu:
1. Ordo
Insektivora (Pemakan Serangga)
Hewan yang tergolong ordo ini memiliki ukuran badan yang kecil, moncongnya
runcing, hidupnya subteranian (di bawah atau di dalam lubang), ada juga yang
hidup di pohon dan aktif di malam hari. Daun telinganya pendek, hewan ini
tersebarluas, kecuali di Australia dan sebagian besar Amerika Selatan. Ordo ini
memiliki 3 famili yaitu:
a. Famili Erinaceidae;
rambut-rambut dipunggung banyak bermodifikasi menjadi duri, bersifat nocturnal,
makanannya insect, hewan yang hidup di Eropa mengalami hibernasi. Contoh:
Hedgehog (Erinaceus europaeus)
Erinaceidae
adalah satu-satunya keluarga yang tinggal di urutan Erinaceomorpha. Ini berisi
landak terkenal (Erinaceinae subfamili) dari Eurasia dan Afrika dan gymnures
atau moonrats (Galericinae subfamili) di Asia Tenggara. Keluarga ini pernah
dianggap sebagai bagian dari tatanan Insectivora, tetapi bahwa order
polifiletik sekarang dianggap mati.
b. Famili Soricidae (celurut);
giginya bervariasi dan dapat tanggal yang diganti oleh gigi yang lain, mata
kecil dengan moncong yang panjang, aktif hampir 24 jam. Contoh: Crocidura
suaveolens
c. Famili Talpidae (tikus
mondok, males); hidupnya di lubang-lubang bawah tanah, kepalanya agak
menggepeng, mata dan telinga tereduksi. Kaki muka bercakar dengan otot kaki
dnan bahu membesar, kaki belakang memendek, tubuh berambut tebal dan lemas
serta moncongnya panjang. Contoh: Talpa europaca
Keluarga Talpidae termasuk
tahi lalat, tahi lalat tikus kesturi, desmans, dan bentuk-bentuk antara
lainnya dari mamalia pemakan serangga kecil dari
ordo Soricomorpha. Tahi lalat tersebut, untuk
berbagai tingkat, hewan bawah tanah, desmans sementara
adalah air. Talpids
ditemukan di belahan
bumi utara, di Asia, Eropa, dan
Amerika Utara, meskipun ada tidak di Irlandia atau di mana
pun di Amerika selatan Meksiko utara.
Yang talpids pertama berevolusi dari binatang tikus kesturi-seperti di Eosen akhir di Eropa. Yang talpids hidup yang paling primitif yang diyakini sebagai mol seperti tikus kesturi, dengan spesies lain yang berevolusi lebih lanjut menjadi baik gaya hidup di bawah tanah atau air.
Yang talpids pertama berevolusi dari binatang tikus kesturi-seperti di Eosen akhir di Eropa. Yang talpids hidup yang paling primitif yang diyakini sebagai mol seperti tikus kesturi, dengan spesies lain yang berevolusi lebih lanjut menjadi baik gaya hidup di bawah tanah atau air.
Mangsa utama
anggotanya adalah insekta, tetapi kadang-kadang juga memangsa invertebrata
kecil seperti cacing. Pada jenis akuatik juga memangsa ikan dan amphibia.
Insectivora adalah Eutheria paling primitif dari yang masih hidup. Matanya
tidak begitu berkembang, telinga kecil, memiliki moncong yang panjang dan
meruncing. Hewan ini bejalan pada seluruh telapak kaki (plantigrade).
Distribusinya sangat luas, hampir di seluruh dunia, kecuali di kutub dan
Australia.
2. Ordo Dermoptera
Ordo ini hanya
memiliki satu family, yaitu Cynocephylidae (flaying lemur). Golongan hewan ini
mempunyai pelebaran yang terbentuk mulai dari sisi lehernya diantara anggota
badan dan sisi ekor yang disebut paratagium, sehingga binatang ini dapat
terbang atau melayang dari satu pohon ke pohon yang lain dan dapat mencapai
jarak 50 m, untuk mencapai tempat yang tinggi hewan ini harus memanjat. Telapak
kaki muka lebar dengan cakar-cakar besar. Makanannya berupa inseta, cacing dan
tunas biji-bijian. Aktif di malam hari, gigi sudah beradaptasi dengan
daun-daunan atau buah-buahan. Terdapat di sebagian besar Asia Tenggara terutama
di Indonesia, Filifina, dan Malaysia. Contoh: Cynocephalus variegates. Mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada
kelelawar, misalnya Lemur (Cyanocephalus
volans), Galeopithecus
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Dermoptera
Familia : Cyanocephalidae
Genus : Cyanocephalus
Spesies : Cyanocephalus volans
3. Ordo
Chiroptera
Golongan
mamalia yang dapat terbang, kaki dan tangan bermodifikasi menjadi sayap, kaki
belakang relative kecil yang hanya dipakai untuk berpegangan
ketika
istirahat, tersebar luas kecuali di daerah Arctic dan Antartika. Ordo ini
terbagi menjadi 2 subordo:
a.
Subordo Megachiroptera
(kalong)
Famili
Pteropodidae; relative besar, pemakan buah-buahan, matanya besar, aktif pada
malam hari. Contoh: Pteropus vampyrus
b.
Subordo Microchiroptera (kelelawar)
Famili-familinya,
yaitu:
·
Famili Nycteridae; bagian hidung terbuka dan berongga, daun telinga
lebar, berekor panjang, setengah dari panjang total tubuh. Contoh: Nycteris
javanica
·
Famili Megadermidae; gigi banyak tereduksi, pelebaran kulit hidung
berkembang baik, hidup dalam gua-gua dan lubang-lubang. Contoh: Megaderma
spasmo
·
Famili Rhinolophidae; Famili ini terbagi menjadi 2 subfamili, yaitu
Rhinilophinae dan Hipposidarinae
·
Famili Vespertillonidae; dominan ditemukan di Jawa, moncong dan bibirnya
sederhana. Contoh: Pipisterellus javanicus
·
Famili Mollosidae; bagian apex dari daun telinga membulat, biasa hidup
berkoloni dandapat bermigrasi. Contoh: Tadarida plicata.
Contoh spesies diantaranya
:
Kelelawar
adalah mamalia yang dapat terbang yang berasal dari ordo Chiroptera dengan
kedua kaki depan yang berkembang menjadi sayap.
Sayap berupa membran interdigital dan mencakup jari-jari kaki depan dan
kaki belakang kadang-kadang juga ekor. Jari-jari pertama dan kedua dari kaki
depan. Makanannya berupa buah-buahan, ada juga yang pemakan insect. Hewan ini
mempunyai cakar dengan kaki belakang lebih kecil. Kelelawar merupakan hewan
nocturnal atau mencari makan pada malam hari.
4. Ordo Rodentia
Rodentia mamalia pengerat
yang memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh terus-menerus, misalnya : Gigi
serinya berjumlah sepasang di atas dan sepasang di bawah.Ggi seri tidak berakar
sehingga tumbuh terus-menerus.Contoh rodentia adalah tupai, berang-berang,
tikus,landak, dan mencit.
Tubuhnya
berukuran kecil; mempunyai gigi seri sepasang yang khas berbentuk pahat, besar,
kuat, dapat tumbuh terus; makanannya tumbuh-tumbuhan; kaki dengan 5 jari dan
bercakar; tidak memiliki taring; dan hidup pada berbagai macam habitat.
Ordo ini
terbagi menjadi 4 famili:
·
Famili Sciuridae; mata besar, telinga bervariasi, ekor biasanya pendek
dan berambut, bersifat diurnal dan herbivors. Contoh: Collosciurus rotates
(bajing)
Bajing
memiliki moncong yang tidak terlalu panjang seperti halnya tupai, bagian muka
(mulut dan hidung) relati agak rata atau datar.
Bajing
memiliki 2 famili atau 2 anak suku antara lain, famili dari Sciuridae (Bajing
pohon dan Bajing tanah) dengan jumlah 20 spesies dan famili dari Ptromydae
(Bajing terbang) dengan jumlah 14 spesies
.
a. Famili Scuiridae
Sebagian
bajing ini hidup pada lapisan bawah tanah (teresterial) dan sebagian ada yang
hidup di poho (arboreal). Beberapa bajing terlihat sangat mirip, tetapi
biasanya dapat diidentifikasi memalui perbedaan pola warna jika binatang ini
terlihat jelas. Namun konisi yang ideal jarang sekali, dan banyak bajing tanah
hanya terlihat sepintas dalam cahaya yang suram, sedangkan bajing pohon sering
tersamar oleh dedaunan atau seperti bayanga di langit. Tropong (Binokular)
sangat membantu untuk melihat bajing, dan ada jenis tertentu, kecuali jelarang
dan bajing kerdil, cukup mudah diperangkap dalam kandang perangkap untuk
diamati lebih dekat. Bajing tanah moncong runcing Rhinosciurus laticaudatus
mungkin dari jauh tampak seperti seekor Tupaia karena moncongnya yang
meruuncing, tetapi dapat dibedakan dari ekornya yang lebat dan lebih pendek.
b. Famili Pteromydae
Bajing
ini dapat terbang (melayang dari atas ke bawah), walaupun tidak dapat
benar-benar terbang seperti kelelawar, jenis ini mempunyai membaran diantara
kaki depan dan belakang yang memungkinkan melayang jauh diantara pepohonan.
Tidak seperti Kubung Malaya , yang juga melayang , ekor bajing terbang tidak
terselubung oleh membran.
Bajing terbang kebanyakan
norkturnal, dan lebih aktif diantara pepohonan, sehingga binatnag ini sangat
sulit dilihat. Bajing terang yang lebih besar terutama aktif pada sore hari.
Jika cahaya cukup atau lampu kepala dan lampu sorot yang kuat tersedia, keempat
jenis terbesar biasanya dapat dibedakan, terutama dengan binokular. Walaupun
demikian, bajing-bajing yang terbang berukuran kecil sampai dengan sedang
kelihatan sangat mirip, terutama bajing terbang pipi jingga, bajing terbang
pipi kelabu, dan bajing terbang pipi merah sulit diidentifikasi. Pada spesimen
musium Petinomys yang lebih kecil dapat dibedakan dengan hylopetes
melalui bentu tengkorak. Bajing terbang memiliki ujung ekor putih yang dapat
digunakan sebagai ciri pembeda.
Bajing terbang kecil kadang
dapat ditangkap dengan jaring kabut pada malam hari, tetapi biasanya ditangkap
hanya dengan mencari lubang sarang terlebih dahulu pada batang pohon. Sejumlah
besar bajing terbang yang ditangkap dengan cara ini adalah anakan dan sulit
untuk diidentifikasi.
1. Famili Muridae; ibu jari
kaki belakang rudimenter, ekornya panjang tak berambut dan tak bersisik.
Contoh: Tikus rumah (Rattus ratus)
2. Famili Hystricidae;berkaki
pendek, pentadactylus, badan ditutupi oleh duri-duri, berekor pendek, bersifat
nocturnal. Contoh: Hystrix javanica
3. Famili Caviidae; hewan ini
berasal dari Amerika, contoh: Cavia percellus (marmot)
Contoh spesies : Marmot
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Classs :
Mamalia
Ordo : Rodentia
Familia : Caviidae
Genus :
Marmota
Spesies : Marmota marmota
Marmot
adalah sejenis hewan pengerat dari famili Sciuridae (bajing) dengan genus
Marmota. Marmot umumnya hidup di daerah pegunungan, seperti Alpen atau Pirenia
di Eropa, Pegunungan Rocky atau Sierra Nevada di Amerika Serikat, dan Kanada
bagian utara. Marmot umumnya membuat sarang di dalam tanah dan melakukan
hibernasi selama musim dingin. Kebanyakan marmot tergolong hewan sosial; marmot
berkomunikasi satu sama lain dengan siulan nyaring, terutama jika merasa ada
bahaya. Nama marmot berasal dari bahasa Latin mures monti ("tikus
gunung"), dari bahasa Latin Klasik mures alpini ("tikus Alpen").
5. Ordo Lagomorpha
Hewan ini umumnya memiliki kaki muka yang lebih panjang
dari kaki belakang, berjari 5 dan bercakar, gigi seri dapat tumbuh terus.
Ekornya sangat tereduksi/tidak ada sama sekali, gerakan hanya lateral,
makanannya adalah tumbuhan. Tersebar di Pulau-pulau besar dan benua Australia
dan Selandia Baru. Hanya memiliki satu family yaitu Leporidae yang memiliki
cirri khas yaitu kaki belakang lbih panjang, telinga panjang dan ekornya
pendek, dan bersifat nocturnal. Contoh: Oryctologus
cuniculus (Kelinci).Contoh spesiesnya : Kelinci
Kelinci adalah
hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian
bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke
daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam
ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis
pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan
terwelu).
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama,
kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci
bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus
cuniculus).
Dilihat dari
jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan
warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan ini berubah
menjadi kelabu. Menurut rasnya, kelinci
terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla,
Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah
silang luar dari jenis Angora dengan jenis lain, namun di kalangan peternak
kelinci hias disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Di Indonesia
banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan
kelici sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci Jawa, diperkirakan masih
ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu
kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci
Jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan kelinci sumatera, merupakan
satu-satunya kelinci asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan
Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat
kekuningan.
6. Ordo Pholidota
Memiliki kepala
kecil dan memanjang, lidah panjang dan dapat dijulurkan, tidak bergigi, badan
ditutupi sisik-sisik zat tanduk yang tersusun sebagai genting. Kakinya berjari
5, kaki depan bercakar panjang dan berfungsi untuk mengggali lubang. Memiliki
satu family yaitu Manidae yang memiliki cirri spesifik: badannya seperti
reptile, badannya ditutupi oleh sisik-sisik zat tanduk, kecuali pada perutnya.
Contoh: Manis javanica (Trenggiling)
7. Ordo Carnivora
Merupakan hewan
pemakan daging yang hidup terrestrial, kakinya berjari 5, kadang-kadang 4 dan
bercakar. Taringnya kuat dan tajam, gerahamnya runcing, hewan ini beradaptasi
radial, di seluruh dunia kecuali pulau-pulau tertentu yang terletak di tengah
samudera. Ordo Carnivora memiliki beberapa famili yang akrab dengan kehidupan
manusia, yaitu:
a. Famili Canidae; ekornya
pendek dan berambut, mulut runcing, kaki bulat dan panjang, dll. Contoh: Canis
familiaris (anjing).
b. Famili Ursidae; omnivore,
berekor pendek, kebanyakan dapat memanjat pohon, dll. Contoh: Helarctos
malayanus (Beruang Madu).
c. Famili Mustelida; kaki
berjari 5 dan bercakar yang tak dapat ditarik, berkelenjar kesturi. Contoh:
Aonyx cinerea (Anjing Air).
d. Famili Viverridae; berbulu
panjang, berekor panjang, kaki pendek, bercakar, dll. Contoh: Paradoxurus
hermaproditus (Musang).
e. Familili Hyaenida; gigi
besar untuk mengunyah, leher sempurna, kaki depan lebih panjang dari kaki
belakang,dll. Contoh: Hyaena hyaena (Sebangsa anjing).
f. Famili Felidae; bentuk gigi
untuk mengunyah dan mengoyak, kepala agak bulat dan moncongnya pendek, terdapat
bercak-bercak yang berkulit kasar, dll. Contoh: Felis domestica (Kucing
peliharaan), Panthera tigris (Harimau)
Contoh spesiesnya adalah : Singa
Singa
(Sansekerta: Siṃha) atau dalam nama ilmiahnya Panthera leo adalah seekor
hewan dari keluarga felidae atau genus kucing. Singa merupakan hewan yang hidup
dalam kelompok. Biasanya terdiri dari seekor jantan dan banyak betina. Kelompok
ini lantas menjaga daerah kekuasaannya. Berat Singa kurang lebih antara 150 kg
(betina) dan 225kg (jantan). Umurnya antara 10 sampai 15 tahun di hutan. Tetapi
jika dipelihara bisa sampai 20 tahun.
Singa betina
jauh lebih aktif dalam berburu, sedangkan Singa jantan lebih santai dan selalu
bersikap menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Singa
jantan dipercaya lebih unggul dan perkasa dibandingkan dengan kucing-kucing
besar lainnya,tetapi kelemahan singa ialah tidak bisa memanjat pohon sebagus
kucing-kucing besar lainnya.
Dahulu, Singa hidup di seluruh Afrika, Timur Tengah dan
anak benua India. Tetapi sekarang habitatnya hanya di sebagian kecil anak benua
India dan Afrika. Itu terjadi karena perburuan liar yang ingin mengambil
kulitnya, Contoh : Harimau
8. Ordo Perissodactyla
Nama ordo ini
berasal dari kata Perisso = ganjil, dactylus = jari, sehingga hewan ini
memiliki telapak dengan jari-jari berjumlah ganjil. Berjalan dengan ujung jari
(unguligrade), bersifat herbivore, tidak memiliki kantung empedu, kepala umunya
bertanduk, kulit berambut jarang dan tebal, penyebarannnya terdapat di Amerika
Selatan dan Tengah, Afrika dan Asia Selatan. Terdiri dari 3 famili; Eqidae,
contoh: Equus cabalus (Kuda). Famili Tapiridae, contoh: Tapirus sp.
(Tapir). Famili Rhinocerotidae, contoh: Rhinoceros unicornis
Contoh
spesies : Kuda
Kuda (Equus
caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini telah lama merupakan salah satu hewan ternak yang penting secara ekonomis, dan
telah memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama
ribuan tahun. Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan sadel dan dapat pula digunakan untuk menarik sesuatu, seperti kendaraan
beroda, atau bajak.
Zebra
Zebra
adalah binatang dari famili kuda yang tubuhnya berbelang-belang hitam dan putih. Penyebaran habitat di Afrika Selatan, Afrika Barat dan Afrika Timur. Ada tiga jenis
zebra yaitu : zebra gunung, zebra dataran dan zebra primitif. Nama ilmiah:
Equus zebra untuk zebra gunung; Equus quagga untuk zebra dataran
dan Equus grevyi untuk zebra primitif. Belang-belang pada tubuh zebra
Disebabkan oleh Raihan Prhadana dapat membantu sistem pertahanan zebra terhadap
predator.Belang zebra dapat membingungkan predator.Zebra memiliki "warna
disruptif" seperti beberapa katak pohon dan ular belang. Belang pada tubuh
zebra memecah kontur rata hewan,menyamarkan bentuk asli zebra.Ketika zebra
bergerak, pola itu lebih membingungkan lagi.
Keledai
Keledai (Equus asinus)
adalah mamalia dari keluarga Equidae.
Merupakan hewan jinak
yang digunakan untuk bertransportasi dan kerja lain, seperti menarik kereta kuda
maupun membajak ladang.
Keledai bisa
memiliki anak campuran dengan kuda. Anak kuda betina dan keledai jantan disebut bagal. Anak keledai betina dan kuda jantan disebut hinny. Bagal lebih umum, dan telah
digunakan untuk transportasi manusia dan
benda.
d. Famili Tapiridae
Tapir Asia (Tapirus indicus)
adalah salah satu jenis tapir. Tapir Asia merupakan jenis yang
terbesar dari keempat jenis tapir dan satu-satunya yang berasal dari Asia. Nama ilmiahnya indicus
merujuk pada Hindia Timur, yaitu habitat alami jenis ini. Di Sumatra tapir
umumnya disebut tenuk or seladang, gindol, babi alu, kuda ayer, kuda rimbu,
kuda arau, marba, cipan, dan sipan.
Tapir Asia
mudah dikenali dari cirinya berupa "pelana" berwarna terang dari bahu
hingga pantat. Bulu-bulu di bagian lain tubuhnya berwarna hitam kecuali ujung
telinganya yang berwarna putih seperti jenis tapir lain. Pola warna ini berguna
untuk kamuflase: warna yang membuat kacau membuatnya tidak nampak
seperti tapir, binatang lain mungkin mengiranya batu besar dan bukannya mangsa saat tapir ini berbaring atau tidur.
9. Ordo Artiodactyla
Ordo Artiodactyla atau hewan berkuku genap, terutama dari subordo Ruminantia) adalah sekumpulan hewan pemakan
tumbuhan (herbivora) yang mencerna makanannya dalam dua langkah, pertama dengan menelan
bahan mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dan
mengunyahnya lagi. Lambung hewan-hewan ini tidak hanya memiliki satu ruang
(monogastrik) tetapi lebih dari satu ruang (poligastrik, harafiah: berperut
banyak)
Artiodactyla adalah hewan berkuku
genap seperti babi, kuda nil, unta, dan rusa) merupakan
bagian terbesar dari ungulata dan juga merupakan bagian terbesar dari mamalia
besar yang hidup di darat.
Artiodactyla juga merupakan
golongan mamalia bertelapak genap, kaki panjang yang beradaptasi untuk
pergerakan yang cepat, jari kaki unguligrade, jari no.3 dan 4 selalu berkembang
sama panjang, jari kaki pinggir telah tereduksi, mempunyai perut yang besar dan
kompleks dengan 2 atau 4 ruangan, mempunyai sepasang tanduk. Tersebar luas
kecuali di Australia dan Selandia Baru, namun sekarang mulai diintroduksikan. Tersebar luas kecuali di Australia
dan Selandia Baru, namun sekarang mulai diintroduksikan.
Beberapa anggota keluarga dari Ordo Artiodactyla
1.Subordo Suina
- Subordo Tylopoda
- Subordo
Suina
Babi adalah
sejenis hewan ungulata yang
bermancung panjang dan berhidung leper dan merupakan hewan yang aslinya berasal
dari Eurasia. Babi adalah omnivora, yang
berarti mereka mengkonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Selain itu,
babi adalah salah satu mamalia yang
paling cerdas, dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara
dibandingkan dengan anjing dan kucing
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Suidae
Genus : Sus
Spesies : Sus scrofa
Babi
Hutan (Sus scrofa) atau celeng adalah nenek moyang b4bi liar yang
menurunkan babi ternak (Sus domesticus)
Karekteristik :
- Berat dapat mencapai 200 kg (400
pound) untuk jantan dewasa, serta panjangnya dapat mencapai 1,8 m (6
kaki).
- Jika terkejut atau tersudut, mereka
dapat menjadi agresif - terutama bila betina dewasa sedang melindungi
anaknya - dan jika diserang akan mempertahankan dirinya dengan taringnya.
Daerah Penyebaran : :
Daerah penyebaran adalah di hutan-hutan Eropa Tengah, Mediterania (termasuk Pegunungan Atlas di Afrika Tengah) dan sebagian besar Asia hingga paling Selatan di Indonesia. Ia termasuk familia Suidae yang mencakup warthog dan bushpig di Afrika, pygmy hog di utara India, dan babi rusa di Indonesia
Daerah penyebaran adalah di hutan-hutan Eropa Tengah, Mediterania (termasuk Pegunungan Atlas di Afrika Tengah) dan sebagian besar Asia hingga paling Selatan di Indonesia. Ia termasuk familia Suidae yang mencakup warthog dan bushpig di Afrika, pygmy hog di utara India, dan babi rusa di Indonesia
Famili Hippopotamidae
Hippopotamus (Hippopotamus
amphibius) atau hippo (bahasa Yunani hippopotamos, dari hippos,
"kuda", dan potamos,
"sungai") adalah mamalia dari keluarga Hippopotamidae.
Kuda nil (Hippopotamus amphibius) adalah mamalia dari keluarga Hippopotamidae yang
berukuran besar. Berasal dari Afrika. Kuda nil memiliki tubuh yang besar dan
berat, serta kulit kelabu gelap. Mereka juga memiliki gading besar
yang biasa mereka gunakan untuk mempertahankan diri dari predator.
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo :Artiodactyla
Spesies : H.
Amphibius
Kuda nil memiliki tubuh yang besar dan berat, serta kulit
kelabu gelap. Mereka juga memiliki gading besar
yang biasa mereka gunakan untuk mempertahankan diri dari predator.
Habitat
Kuda nil tinggal di Afrika. Mereka
tinggal di dan dekat air tawar, seperti
danau dan sungai. Mereka
tinggal berkelompok, dan terkadang 30 kuda nil akan tinggal di tempat yang
sama. Mereka tidur di lumpur dan air,
namun di malam hari mereka keluar untuk makan rumput
b. Subordo Tylopoda
Camelidae binatang
berjari kuku genap, mereka
diklasifikasikan dalam ordo Artiodactyla. Unta
adalah spesies terkenal dari famili ini. Anggota famili Camelidae lainnya
adalah llama, alpaca, vicuna, dan guanaco.
Karakteristik Unta
b.
Gigi mereka menunjukkan sisa gigi seri pada
rahang atas, dan gigi seri ketiga berkembang menjadi mirip gading.
c.
Memiliki gigi taring, dan gigi geraham
depan yang mirip gading yang terpisah dengan gigi geraham belakang oleh
suatu celah.
d.
Struktur
otot kakinya juga berbeda dengan hewan lainnya, kaki mereka bersatu dengan
tubuh melalui paha bagian atas, berbeda dengan binatang lain yang sudah menyatu
pada bagian lutut melalui otot dan kulit. Sehingga untuk beristirahat, mereka
harus berlutut. Mereka memiliki tiga ruang pada saluran pencernaan, berbeda dengan
ruminansia yang ada empat.
e.
Bentuk sel darah mereka
yang berbentuk elips. Mereka memiliki antibodi yang unik yang memiliki sedikit
percabangan sehingga berukuran jauh lebih kecil dari binatang lainnya.
f.
Mereka tidak memiliki cakar, tetapi
hanya kuku besar berjumlah dua dan telapak kaki yang lunak. Camelidae Amerika Selatan memanfaatkan
kuku besar itu untuk beradaptasi pada kondisi lingkungan yang curam dan
berbatu, meningkatkan grip mereka dalam mendak.
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo :Artiodactyla
Famili :
Camelidae
Genus :
Camelus
Spesies : Camelus
bactrianus
Ciri-ciri fisik
a.
Berkuku belah yang
asli dari stepa-stepa di Asia timur.
Unta Baktrian mempunyai dua punuk pada punggungnya
- Tingginya lebih dari 2 meter pada punuknya
dengan berat sekitar 725 kg
- Mulutnya sangat kuat, memungkinkan
mereka memakan tanaman-tanaman gurun yang berduri.
- Daya adaptasi mereka sangat baik untuk
melindungi dirinya dari panas padang gurun dan pasir, dengan telapak kaki yang
lebar dan berlapis serta lapisan-lapisan kulit yang tebal di lututnya
serta dadanya,
- Lubang
hidung yang
dapat membuka dan menutup, telinga yang penuh dengan rambut-rambut
pelindung, serta alis mata yang tebal dengan dua baris bulu mata yang
panjang.
- Bulu yang tebal dan wol lapisan
dalamnya membuat binatang ini tetap hangat di malam-malam padang gurun
yang dingin juga melapisinya terhadap panas di siang hari.
Habitat dan
makanan
Mereka tergolong herbivora, memakan
rumput, daun-daunan, dan sereal, mampu minum hingga 120 liter air sekaligus.
Sebuah perbedaan luar biasa lainnya adalah kemampuan unta-unta liar ini untuk
meminum air asin, meskipun tidak jelas bagaimana unta ini dapat menyerap air
yang bermanfaat dari air asin ini.
Keunikan dari unta
a.
Kepala Terlindung Dari Pasir
b.
Hidung dan telinga ditutupi oleh bulu panjang agar
terlindungi dari debu dan pasir.
c.
Lehernya yang panjang memungkinkan hewan ini mencapai
dan memakan dedaunan yang berada 3 m di atas tanah.
d.
Kaki Yang Cocok Dengan Semua Jenis Tanah:
e.
Kuku melindungi kaki dari kemungkinan rusak akibat
benturan.
f.
Lututnya tertutup kapalan, yang terbentuk dari
kulit sekeras dan setebal tanduk.
g.
Punuk Unta Sebagai Simpanan Makanan:
Punuk unta, yang berupa gundukan
lemak, menyediakan sari makanan bagi
hewan
ini secara berkala ketika ia mengalami kesulitan makanan dan
kelaparan.
h.
Mereka Bahkan Dapat Memakan
i.
Daya Tahan Luar Biasa Dari Lapar Dan Haus
j.
Unit Penggunaan Air Yang
Baik
a.
Rusa Bawean
Kerajaan :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Artiodactyla
Upaordo :
Ruminantia
Famili : Cervidae
Upafamili :
Cervinae
Genus :
Axis;
Spesies :
Axis kuhlii.
Karakteristik
a.
Rusa Bawean memiliki tubuh yang relatif lebih kecil
dibandingkan Rusa jenis lainnya
b.
Tinggi tubuh antara 60-70 cm dan panjang tubuh
antara 105-115 cm.
c.
Mempunyai bobot antara 15-25 kg untuk rusa betina dan
19-30 kg untuk rusa jantan.
d.
Ekor sepanjang 20 cm yang berwarna coklat dan keputihan
pada lipatan ekor bagian dalam. Tubuhnya yang mungil ini menjadikan Rusa Bawean
lincah dan menjadi pelari yang ulung.
e.
Warna bulunya sama dengan kebanyakan rusa, cokelat
kemerahan kecuali pada leher dan mata yang berwarna putih terang. Bulu pada
Rusa Bawean anak-anak memiliki totol-totol tetapi seiring bertambahnya umur,
noktah ini akan hilang dengan sendirinya
f.
Tanduk (ranggah)
yang mulai tumbuh ketika berusia delapan bulan. Tanduk (ranggah) tumbuh
bercabang tiga hingga rusa berusia 30 bulan. Ranggah rusa ini tidak langsung
menjadi tanduk tetap tetapi mengalami proses patah tanggal untuk digantikan
ranggah yang baru. Baru ketika rusa berusia 7 tahun, ranggah (tanduk rusa) ini
menjadi tanduk tetap dan tidak patah tanggal kembali.
Rusa Bawean (Axis kuhlii) mempunyai masa
kehamilan antara 225-230 hari dan melahirkan satu anak tunggal (jarang terjadi
kelahiran kembar). Kebanyakan kelahiran terjadi antara bulan Februari hingga
Juni.
Di habitat aslinya, Rusa Bawean semakin terancam
kepunahan. Semakin langka dan berkurangnya populasi Rusa Bawean (Axis
kuhlii) dikarenakan berkurangnya habitat Rusa Bawean yang semula hutan
alami berubah menjadi hutan jati yang memiliki sedikit semak-semak.
Rusa
Sumbar
Filum :Chordata
Subfilum : Vertebrata
Subfilum : Vertebrata
Kelas :
Mamalia
Order :Artiodactyla
Suborder : Ruminantia
Suborder : Ruminantia
Famili :Cervidae
Genus : Cervus
Genus : Cervus
Keunikan :
Jika diserang harimau atau
anjing liar, rusa sanbar akan terus terjun ke sungai dan berenang melarikan diri.
b. Kijang
Kijang atau muncak adalah kerabat
rusa yang tergabung dalam genus Muntiacus. Pada
masa sekarang, muncak hanya dapat ditemui di Asia Selatan dan Asia Tenggara,
mulai dari India, Srilangka, Indocina, hingga
kepulauan Nusantara.
Beberapa jenis diintroduksi di Inggris dan sekarang banyak dijumpai di sana.
Kijang tidak mengenal musim kawin dan dapat kawin kapan
saja, namun perilaku musim kawin muncul bila kijang dibawa ke daerah beriklim
sedang. Jantannya memiliki tanduk pendek
yang dapat tumbuh bila patah.
Hewan ini sekarang menarik perhatian penelitian evolusi
molekular karena memiliki variasi jumlah kromosom yang dramatis dan
ditemukannya beberapa jenis baru (terutama di Indocina).
Contoh Kijang Kuning
Karakteristik
a. Secara
morfologi, pada bagian atas (punggung) satwa liar ini berwarna merah
kekuning-kuningan dengan sebaran kepirang-kepirangan di sepanjang bagian tengah
terutama leher / tengkuk
b. Bagian
bawah (perut) pucat kekuning-kuningan, oranye agak keputih-putihan.
c. Ekor
bagian atas berwarna coklat gelap dan kuning agak kecil dan ramping dengan
tinggi bahu ± 50 cm. Ukuran panjang
dari kepala dan badan (tidak termasuk panjang ekor) 86-92 cm dengan berat
13,5-17,7 kg.
d. Tanduknya
tidak memiliki cabang dengan panjang 1,6-4,2 cm dan panjang tangkai tanduk
6,5-8,7 cm.
Giraffidae adalah familia hewan dalam klasifikasi ilmiah yang hanya
memiliki dua anggota, jerapah dan okapi. Keduanya hanya
hidup di Afrika
Sub-Sahara: jerapah di savana terbuka dan
okapi di hutan
hujan lebat Kongo. Kedua spesies ini tampak
berbeda jika dilihat pertama kali, tapi memiliki sejumlah persamaan, termasuk lidah yang panjang dan
berwarna gelap, gigi taring bercuping, dan tanduk yang diliputi kulit.
a. Okapi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Genus : Okapia
Species: : O. Johnstoni
Okapi (Okapia johnstoni) adalah mamalia dari Hutan Hujan Ituri di Afrika Tengah. Walaupun hewan ini memiliki
kesamaan belang kulit dengan zebra, okapi memiliki
perkerabatan lebih dekat dengan jerapah. Kemiripannya
dengan zebra dan jerapah menimbulkan
dugaan adanya persilangan antara keduanya, tapi walaupun adanya kesamaan ciri
tertentu, hewan ini sebenarnya tidak secara dekat berkerabat dengan zebra.
b. Jerapah
Filum : Chordata
Genus : Giraffa
Spesies : G.
Camelopardalis
Nama spesiesnya camelopardalis diambil dari nama dalam latin, karena dianggap sebagai bastar unta (camel)
dan macan tutul (leopard). Nama camelopardalis
dipakai oleh Plinius senior dalam
ensiklopedia yang ditulisnya.
Karakteristik
a.
Jerapah jantan dapat mencapai tinggi 4,8 sampai 5,5 meter
dan memiliki berat yang dapat mencapai 1.360 kilogram. Jerapah betina biasanya
sedikit lebih pendek dan lebih ringan.
b.
Jerapah berkerabat dengan rusa dan sapi tetapi dari suku yang berbeda,
yaitu Giraffidae, yang mencakup jerapah sendiri dan
kerabat terdekatnya, okapi. Habitat aslinya
melingkupi area dari Chad sampai dengan Afrika Selatan
c.
Memiliki tujuh
tulang leher pada saat dia bergerak hampir seluruh tulang leher dia yang beratnya
500 pon, itu tegang untuk menyokong kepalanya.
Familia Bovidae
a. Banteng
Karakteristik
a.
Banteng memiliki tubuh yang tegap, besar dan kuat dengan
bahu bagian depannya lebih tinggi daripada bagian belakang tubuhnya.
b.
Di kepalanya terdapat sepasang tanduk.
c.
Pada banteng jantan tanduknya berwarna hitam
mengkilap, runcing dan melengkung ke arah medio anterior,
d.
Banteng
betina bentuk tanduknya lebih kecil.
e.
Pada
bagian dadanya terdapat gelambir yang dimulai dari pangkal kaki sampai leher
tetap tidak mencapai daerah kerongkongan
f.
Penglihatan banteng tidak begitu tajam sehingga
kemampuan utamanya untuk membedakan musuh-musuhnya tergantung pada kemampuan
penciuman dan pendengarannya. Oleh karena itu arah angin sangat penting bagi
banteng utnuk mempelajari kondisi lingkungannya
g.
Banteng jantan mempunyai warna tubuh hitam,
semakin tua umurnya semakin hitam warna tubuhnya.
h.
Banteng betina memiliki warna tubuh coklat
kemerah-merahan, semakin tua umurnya maka warna tubuhnya akan semakin gelap
(coklat tua).
i.
Pada anak banteng baik yang jantan maupun betina
memiliki warna tubuh sama yaitu berwarna coklat sehingga sulit dibedakan jenis
kelaminnya.
j.
Warna tubuh anak banteng baik jantan maupun
betina lebih terang warna tubuhnya dibanding tubuh banteng betina dewasa.
b.
Sapi
Kindom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Boviidae
Genus : Bos
Spesies : Bos taurus
Sapi
ternak adalah hewan ternak anggota familia Bovidae dan
subfamilia Bovinae. Sapi dipelihara terutama untuk
dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai bahan pangan. Hasil
sampingan, seperti kulit, jeroan, dan tanduknya juga kemudian dimanfaatkan.
Sapi ternak saat ini merupakan keturunan dari jenis liar yang dikenal sebagai Auerochse atau Urochse (bahasa Jerman berarti "sapi kuno", nama
ilmiah: Bos primigenius[1]), Sapi ternak meski banyak jenisnya
tetapi umumnya digolongkan menjadi satu spesies saja.
c. Kambing
Kambing merupakan suatu jenis binatang memamah biak
yang berukuran sedang
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Capra
Spesies : C. aegag
Karakteristik :
Ciri-ciri
a. Ukuran tubuh sedang
b. Kambing liar jantan dan betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk jantan yang lebih besar
c. Mempunyai jenggot, dahi cembung dan ekor agak ke
atas
d. Kebanyakan
berbulu lurus dan kasar
e. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor
adalah 1,3 – 1,4 m; sedangkan ekornya 12-15 cm\
f. Berat badan betina 50-55 kg,sedangkan yang jantan
bisa mencapai 120 kg
g. Habitat yang disukai adalah daerah pegunungan yang
berbatu-batu
h. Hidup
berkelompok 5-20 eko
i.
Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan
dedaunan
d.
Domba
Domba atau Biri-biri adalah ruminansia berkaki empat dengan rambut wol. Yang
paling dikenal orang adalah domba peliharaan (Ovis aries), yang diduga
keturunan dari moufflon liar dari Asia Tengah selatan dan barat-daya.
Untuk tipe lain dari domba dan kerabat dekatnya,
lihat kambing antilop. Domba
berbeda dengan kambing.
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Familia : Bovidae
Subfamili :
Caprinae
Genus :
Ovis
Spesies :
Ovis aries
Karakteristik
a.
Badan agak besar. Domba jantan dewasa
mempunyai bobot 60-80 kg, sedangkan yang betina mempunyai bobot 30-40 kg.
- Domba jantan memiliki tanduk
yang cukup besar, melengkung kearah belakang, dan ujungnya mengarah
kedepan sehingga berbentuk seperti spiral. Pangkal tanduk kanan dan kiri
hampir bersatu.
- Domba
betina tidak memiliki tanduk.
- Ekornya
pendek dan pangkalnya agak besar (gemuk).
- Lehernya agak kuat.
- Bentuk
telinganya ada yang panjang, pendek dan sedang yang terletak dibelakang
pangkal tanduk.
- Bulunya
lebih panjang dan halus jika dibandingkan dengan domba asli, berwarna
putih, hitam, cokelat, atau kombinasi dari ketiga warna tersebut.
- Domba ini
baik untuk penghasil daging.
e.
Anoa
Anoa adalah hewan khas Sulawesi. Ada dua spesies anoa
yaitu: Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus
depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia.
Penampilan mereka mirip dengan rusa dengan berat 150-300 kg. Kedua spesies
tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Anoa sering
diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
Keunikan
:
Anoa sering diburu untuk
diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya. Anoa (Bubalus depressicornis)
Anoa secara umum berbentuk menyerupai kerbau dengan tubuh berwarna coklat
kehitam-hitaman.
Anoa hidupnya berpindah-pindah
tempat dan apabila menjumpai musuhnya anoa akan mempertahankan diri dengan
mencebur ke rawa-rawa dan apabila terpaksa akan melawan dengan menggunakan
tanduknya. Habitatnya di hutan tropika dataran, savanna, kadang-kadang dijumpai
di rawa-rawa dan di wilayah Sulawesi bagian Utara.
d.Antelop
Keunikan
a.
Ukuran tubuhnya yang
lumayan besar, yakni bisa mencapai bobot 680 kilogram.
b.
Panjang tubuhnya 3,45
meter.
c.
Tingginya mampu mencapai
1,8 meter hanya sampai ke bagian bahunya saja.
d.
Mereka memang yang paling
besar di antara jenis antelop lain. Masuk dalam famili Bovidae, eland barat
raksasa ini diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah.
e.
Ekornya menyerupai ekor
sapi dan hanya ditemukan di Afrika bagian barat, khususnya di Kalahari, Namib
dan Karoo. eland merupakan satu-satunya jenis antelop yang bertahan hidup
berasama jenis lain. Mereka suka menguasai daerah yang luas di padang rumput atau
sabana.
Kerajaan :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Subordo : Ruminantia
Familia : Antilocapridae
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Subordo : Ruminantia
Familia : Antilocapridae
10. Ordo
Proboscidae (Gajah-gajahan)
Ordo ini
memiliki 3 gigi seri bagian atas yang tunggal, jika tumbuh terus disebut gading
yang berfungsi untuk senjata dan menggali akar serta umbi-umbian. Di setiap
belahan rahang memiliki 2 geraham yang besar dengan puncak berlipat-lipat.
Belalai (proboscis) merupakan perkembangan dari hidung dan bibir sebelah atas.
Kaki berbentuk seperti pilar, herbivore, hidup berkelompok (10-100), beratbadan
sekitar 300-350 kg dan hidup mencapai 50 tahun. Dari ordo ini hanya diwakili
oleh satu family, yaitu family Elephantidae. Contoh: Elepas maximus
(Gajah yang terdapat di India dan Indonesia).
11. Ordo Sirenia
Kelompok hewan
ini memiliki tengkorak dan gigi yang hampir sama dengan gajah dan bersifat
herbivore. Kelenjar susu terdapat di ketiak dan memiliki diastema. Ekornya
pipih horizontal dan sudah memiliki daun telinga, rambut yang menutupi badannya
sangat sedikit dan tersebar. Sirenia hidup akuatik, sebab itu kaki bagian depan
berubah menjadi alat pendayung dan kaki belakang rudimenter atau hilang sama
sekali. Moncong tumpul, mulut kecil dan bibir lebar. Hewan ini tersebar di
pantai-pantai, teluk-teluk, muara, dan sungai besar di daerah tropis. Hanya
terdiri dari satu family, yaitu Dugongidae. Contoh: Trichechus sp.
Cntoh spesies : Duyung Dugong
Sapi-laut Steller
Sapi laut Steller (Hydrodamalis gigas) adalah mamalia sirenia besar
yang telah punah dan sebelumnya dapat ditemukan di
pantai laut Bering di Asia. Sapi laut Steller ditemukan di kepulauan
Komander tahun 1741 oleh penyelidik alam Georg Steller, yang melakukan perjalanan dengan penjelajah Vitus Bering. Populasi kecil hidup di air Arktik di sekitar pulau Bering dan didekat pulau Medny. Namun, karena kedatangan manusia mereka hidup di pantai
Pasifik utara.
Populasi sapi
laut ada pada jumlah kecil dan terbatas ketika Steller mendeskripsikan mereka.
Steller mengatakan bahwa mereka ditemukan pada grup, tetapi Stejneger
memperkirakan terdapat lebih sedikit dari 1500 yang tersisa dan terancam punah
karena diburu manusia.[1] Mereka dihabisi oleh pelaut, pemburu
anjing laut, dan pedagang bulu yang mengikuti rute Bering ke Alaska, yang memburu mereka untuk makanan dan kulitnya yang
digunakan untuk membuat kapal. Mereka juga diburu untuk lemaknya yang tidak
hanya digunakan untuk makanan, tetapi juga sebagai lampu minyak karena tidak
mengeluarkan asap atau bau dan dapat disimpan dalam waktu yang lama pada udara
hangat. Pada tahun 1768, kurang dari 30 tahun singa laut ini
ditemukan, singa laut Steller telah punah.
Fosil
menandakan singa laut Steller sebelumnya menyebar di pantai Pasifik utara,
mencapai Jepang selatan dan California. Tibanya manusia merupakan salah satu
akibat kepunahan singa laut Steller.
12. Ordo Pinnipedia
Golongan
mamalia akuatik yang karnivora, kaki bermodifikasi membentuk dayung, bentuk
badan seperti torpedo, leher tereduksi. Ekornya sangat panjang, badan biasanya
ditumbuhi rambut, penyebarannya cukup luas. Ordo ini memiliki 3 famili:
Famili Ostariidae, contoh: Zalopus sp.
(Anjing Laut)
Anjing laut adalah mamalia besar dari ordo karnivora yang hidup di daerah sejuk. Pada
awalnya, anjing laut termasuk ke dalam subordo Pinnipedia, namun sekarang kategori subordo ini telah bergeser menjadi kategori
superfamilia. Saat ini, anjing laut dimasukkan ke dalam subordo Caniformia bersama famili Odobenidae (beruang laut / walrus), Otariidae (singa laut), dan Phocidae.
Analisis molekular terkini telah membuktikan bahwa anjing laut merupakan
kerabat terdekat beruang. Hipotesis lainnya mengatakan bahwa
anjing laut merupakan polifiletik dengan anjing laut sejati berasal dari nenek moyang
berupa hewan seperti berang-berang sedangkan jenis anjing laut lainnya
berasal dari nenek moyang berupa hewan seperti beruang, namun studi molekular
terkini yang telah disebutkan sebelumnya meyakinkan bahwa semua jenis anjing
laut adalah monofiletik, yaitu berasal dari satu nenek moyang
yang sama
a. Famili Odobenidae, contoh: Odobenus
sp.
b. Famili Phocidae, contoh:
Monchus sp.
Segel benar atau
segel tanpa telinga adalah salah satu dari
tiga kelompok utama
mamalia dalam superfamili
segel, Pinnipedia. Semua segel sejati
adalah anggota keluarga
Phocidae Mereka kadang-kadang
disebut merangkak segel untuk membedakan mereka
dari bulu anjing
laut dan singa laut dari Otariidae
keluarga. Seal tinggal
di lautan kedua
belahan otak dan sebagian besar
terbatas pada kutub,
iklim sub-kutub,
dan sedang, dengan
pengecualian segel biksu lebih tropis.
13. Ordo Cetacea
Merupakan
mamalia akuatik, habitatnya di samudra dan di sungai besar. Badannya menyerupai
cerutu, jenis ikan sejati, beradaptasi dengan air sehingga bagian muka
termodifikasi menjadi sirip. Kaki belakang tulang diganti dengan sirip ekor
horizontal, banyak jenis-jenisnya yang mempunyai sirip punggung yang berguna
untuk keseimbangan, sungutnya memanjang dan bergigo sederhana atau tidak ada
sama sekali. Tidak memiliki leher dan daun telinga, kulitnya tebal, dan tidak
berambut, lubang hidung terdapat didekat dahi, bernafas dengan paru-paru. Tubuh
seperti kumparan, tidak memiliki kelenjar kulit, ekor panjang dan berakhir
sebagai daun daging. Terbagi dalam 2 sub-ordo yaitu:
1. Odonticeti; bergigi dan
mempunyai lubang hidung tunggal, memiliki satu family, yaitu Delphinidae.
Golongan ini memiliki moncong panjang dan bergigi, bersirip horizontal, sirip 2
seperti bulan sabit. Contoh: Delphinus delphis (Lumba-lumba)
2. Mysticeti; tidak mempnyai gigi, sebagai pengganti rahang atas, maka
mempunyai lapisan yang menanduk. Terdapat satu family; Famili Balanidae dimana
punggungnya berwarna biru kehitaman, moncongnya lebar, hidup berkoloni di semua
samudera. Contoh: Balaenoptera masculus
Contoh spesiesnya adalah : Lumba-lumba bersisi putih
pasifik
Lumba-lumba
adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang
melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang
terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang
mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang
dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk
merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.
Lumba-lumba
memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang
yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada
di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. Teknologi ini kemudian
diterapkan dalam pembuatan radar kapal selam. Lumba-lumba adalah binatang
menyusui. Mereka hidup di laut dan sungai di seluruh dunia. Lumba-lumba adalah
kerebat paus dan pesut. Ada lebih dari 40 jenis Lumba-lumba.
Bayi
lumba-lumba yang baru lahir akan dibawa ke permukaan oleh induknya agar bias
menghirup udara. Lumba-lumba perlu naik ke permukaan untuk bernafas supaya
tetap hidup. Lumba-lumba bernafas melalui lubang udara yang terletak di atas
kepalnya. Tubuhnya yang licin dan ramping sangat sesuai untuk berenang. Induk
Lumba-lumba menyusui anaknya dengan susu yang gurih dan menyediakan energi bagi
anaknya supaya cepat besar..
Paus
14. Ordo Primata
Hampir semua
jenis primate adalah omnivora dan aboreal dan hanya sedikit yang terrestrial
dan insektivora. Anggota badannnya mudah digerakkan, berjalan dengan merapatkan
seluruh telapak kakinya. Jari-jari tangan dan kaki berjumlah 5 buah dan
diakhiri dengan kuku dan ibu jarinya dapat digerakkan ke belakang. Otak dan
mata berkembang baik, penyebaran ordo ini terutama di daerah tropis. Memiliki 2
subordo, yaitu:
a.
Subordo Prosimii
Golongan ini merupakan
primate yang primitive, ditandai dengan muka yang berbentuk lonjong dan
pasangan gigi seri yang pertama renggang ditengah (diastema), terdiri dari 4
famili:
1. Famili Tupaiidae; golongan
primate yang primitive dahulu sempat digolongkan ke dalam ordo insektivora,
tetapi tempurung otaknya lebih besar dari hewan insektivora. Contoh: Tupaia
javanica
Tupai kekes adalah sejenis mamalia kecil yang termasuk
keluarga tupai (suku Tupaiidae. Di daerah yang berbahasa Sunda, hewan ini
disebut kekes (kékés). Nama ilmiahnya Tupaia javanica dan nama dalam
bahasa Inggris Javan treeshrew.
Tupai yang bertubuh kecil ramping. Panjang kepala dan
tubuh sekitar 15 cm atau kurang, ekor sekitar 18 cm (120% kepala dan tubuh).
Warna tubuh bagian atas mirip bajing kelapa (Callosciurus notatus) di Jawa
Barat. Kuning-coklat abu-abu, dengan bintik-bintik bulu kehitaman. Di
sekeliling mata dan di bahu terdapat warna kuning keputihan. Sisi perut dan di
bawah kaki kekuningan sampai keputihan.
Hidup di hutan-hutan yang terbuka dan perkebunan,
terutama di tempat dengan banyak pohon kecil. Tupai kekes aktif pada siang hari
(diurnal), terutama di waktu pagi. Sepintas, perilakunya serupa dan sukar
dibedakan dari bajing kelapa. Apalagi kedua jenis hewan ini memiliki ukuran
tubuh yang hampir sama dan relung ekologis (ecological niche) yang bertumpang
tindih. Agak pemalu, tupai kekes senang mencari makanan di pohon-pohon kecil
atau perdu yang terbuka atau setengah terbuka. Makanannya terutama aneka
serangga dan buah-buahan.
2. Famili Lemuridae; golongan
primate yang juga masih primitive, hidup aboreal dan ada beberapa yang
terrestrial, berbentuk seperti bajing, semua jarinya berkuku, ekornya panjang
dan berambut, kebanyakan terdapat di Madagaskar. Contoh: Macrocebus smithii
3. Famili Lorisidae; kepalanya bulat, mata besar,
rambutnya halus dan telinga bulat. Ekor bervariasi dari panjang, pendek sampai
tak berekor. Tipe kaki khusus untuk bergerak di pohon, kaki muka dan belakang
sama panjang. Contoh; Nyctebus coucang (kukang).
Kukangkadang-kadang
disebut pula malu-malu adalah jenis primata yang bergerak lambat. Warna
rambutnya beragam, dari kelabu keputihan, kecoklatan, hingga kehitam-hitaman.
Pada punggung terdapat garis coklat melintang dari belakang hingga dahi, lalu
bercabang ke dasar telinga dan mata. Berat tubuh 0,375-0,9 kg, panjang tubuh
dewasa 19-30 cm.
Di Indonesia,
satwa ini dapat ditemukan di Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Satwa ini menjadi
incaran untuk dijadikan hewan peliharaan.
4. Famili Tarsiidae: hewan
peralihan dari ordo Prosimii ke ordo Anthropoidea, kepa bulat dengan moncong
rata, badannya pendek dan kaki panjang, bentuk kaki beradaptasi untuk di darat
dan di atas pohon. Tersebar di Pulau Sumatera sampai Filifina. Contoh; Tarsius
spectrum (binatang hantu).
Subordo Anthropoidea
Hewan dalam
ordo ini memiliki jari-jari pada anggota badannya berkuku sebagai pengganti
cakar. Subordo ini terbagi menjadi 3 super family, yaitu:
a. Ceboidea; yang termasuk
dalam glongan ini adalah monyet-monyet dari Amerika Selatan, terdiri dari 2
famili: Cebidae dan Calltrichidae. Ciri-cirinya terdapat sekat hidung yang
lebar, tidak terdapat bagian yang menulang pada telinga luarnya. Contoh: Ateles
paniscus (black spider monkeys)
b. Cercopithecoidea; memiliki sekat hidung yang
sempit, ekor tidak dapat dipakai sebagai pemegang, ibu jari dapat berputar ke
belakang. Terdiri dari family Cercopithecidae yang terdiri dari 2 sub family,
yaitu; Sub family Colobinae, contohnya: Prebystis aygula (Surili-Jabar)
dan Sub family Cercopithecinae, contohnya: Macaca fascicularis (monyet
jawa)
c. Hominoidea; memiliki rongga
otak yang besar, bagian kepala naik sehingga dahinya jelas. Terdiri dari 3
famili, yaitu:
a. Famili Hylobatidae; jenis
kera tak berekor, lengannya panjang khusus untuk gerak mengayun, rambutnya
sangat halus, penyebaran di Asia Tenggara. Contoh: Hylobates moloch (Owa
Jawa).
Salah satu aspek unik dari fisiologi
siamang adalah bahwa
pergelangan tangan terdiri dari gabungan bola
dan soket, memungkinkan
untuk gerakan biaksial.
Hal ini sangat mengurangi
jumlah energi yang
dibutuhkan di lengan atas dan dada, sementara
juga mengurangi stres
pada sendi bahu.
Gibbons juga memiliki
panjang tangan dan
kaki, dengan celah yang dalam antara angka
pertama dan kedua
tangan mereka. Bulu mereka biasanya hitam,
abu-abu, atau kecoklatan,
sering kali dengan tanda putih di tangan,
kaki, dan wajah.
Beberapa spesies memiliki
kantung tenggorokan membesar, yang mengembang
dan berfungsi sebagai ruang beresonansi ketika
hewan panggilan.
b. Famili Pongidae; menyerupai
manusia dengan tulang rahang yang menonjol, tingginya dapat mencapai 175 cm,
berjalan dengan 2 kaki, muka dan telinga bulat, tangan lebih panjang dari
kakinya. Contoh: Pongo pygmaeus (orang utan Sumatera dan Kalimantan).
Ciri-Ciri :
Mereka memiliki
tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki
yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor.
Orangutan memiliki tinggi
sekitar 1.25-1.5 meter. Tubuh orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan.
Mereka mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi.
Saat mencapai
tingkat kematangan seksual, orangutan jantan memiliki pelipis yang gemuk pada kedua sisi, ubun-ubun yang
besar, rambut menjadi panjang dan tumbuh janggut disekitar wajah. Mereka
mempunyai indera yang
sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap,
dan peraba. Berat orangutan jantan sekitar 50-90 kg, sedangkan orangutan
betina beratnya sekitar 30-50 kg. Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari
panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan
jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia. Orangutan masih termasuk dalam
spesies kera besar seperti gorila dan simpanse.
Golongan kera besar masuk dalam klasifikasi mammalia,
memiliki ukuran otak yang besar, mata yang mengarah kedepan, dan tangan yang
dapat melakukan genggaman.
v
Famili Hominidae; yaitu manusia, Homo sapiens
Daftar Pustaka
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi
Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.
Djarubita,
Mukayat. 1993. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga
Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya
Juwana, Sri. 2007.
Biologi Laut. Jakarta : Djambatan
Anonim. 2012. Teleostei.
(Online). Tersedia di : http://www.jaycjayc.com/